Bhagavan Buddha me-nasehati Dewaraja
Sakra lagi, "Raja Surga, Tathagata menggunakan pendekatan yang mudah ini
untuk menyelamatkan Makhluk yang sepatut-nya ter-jerumus ke dalam Neraka, untuk
menyucikan semua haluan buruk, dan juga untuk me-lanjut-kan usia Makhluk yang
meng-amal-kan Dharani ini. Raja
Surga, kembali-lah Kamu sekarang dan maklumkan-lah Dharani ini kepada Dewaputra Tusita. Se-lepas tempoh tujuh hari,
datang-lah bersama-nya menghadap Tathagata".
Pada masa itu, di tempat penginapan
Bhagavan Buddha, Raja Surga menerima Amalan Dharani
ini dengan penuh penghormatan, dan kembali ke Istana Surga-nya untuk me-maklumkan-nya
kepada Dewaputra Tusita.
Setelah menerima Dharani ini,
Dewaputra Tusita mulai meng-amal-kan-nya se-bagaimana yang di-tunjuk selama
enam hari dan enam malam. Se-lepas tempo itu, segala permintaan-nya telah di-tunai-kan.
Karma-nya yang sepatut-nya menyebabkan-nya menderita dalam segala haluan buruk
telah di-hapus-kan. la akan berkekalan pada haluan Bodhi dan hidup-nya akan di-panjang-kan
untuk waktu yang tidak terhingga. Dengan demikian, Dewaputra Tusita pun sangat
sukacita, lalu ber-seru dan me-muji, "Tathagata Yang Agung ! Dharma yang
Istimewa ! Keberkesanan-nya terbukti dengan jelas ! Jarang sekali ! Sesungguh-nya
Hamba telah di-selamat-kan dengan cara ini !"
Se-habis-nya tempo tujuh hari itu,
Dewaraja Sakra ber-sama Dewaputra Tusita dan Makhluk-makhluk Surga yang lain
mem-bawa bunga malai, wangi-wangi-an, kemenyan, panji-panji permata, lelangit
yang di-hiasi batu-batu permata, pakaian Dewa dan kalungan permata, meng-hadap
tempat penginapan Bhagavan Buddha dengan penuh penghormatan untuk mem-bentang-kan
penyembahan yang Agung ini. Setelah membuat penyembahan kepada Bhagavan Buddha,
mereka pun mengelilingi Bhagavan Buddha seratus ribu kali sebagai tanda memberi
hormat. Se-lepas menghadap dengan penuh takzim di hadapan Bhagavan Buddha,
mereka meng-ambil tempat masing-masing untuk mendengar khotbah Dharma daripada
Bhagavan Buddha dengan sukacita-nya.
Kemudian Bhagavan Buddha mengulurkan
tangan ke-emasan-Nya dan menyentuh puncak silara Dewaputra Tusita. Sang Sugata
bukan saja ber-khotbah Dharma kepada-nya, tetapi juga mengaruniakan penetapan
pencapaian Dewaputra Tusita ke Bodhi. Akhir-nya Bhagavan Buddha ber-titah,
"Sutra ini akan di-kenali
sebagai
Usnisa Vijaya Dharani
yang Menyucikan Segala Haluan Buruk.
yang Menyucikan Segala Haluan Buruk.
Harus-lah Anda gigih ber-pegang
kepada Amalan ini." Setelah men-dengar demikian, semua yang ber-himpun di
situ merasa sangat sukacita. Mereka mem-percayai, menerima dan meng-amal-kan Dharani ini dengan setia dan penuh
penghormatan.
NAMO SIDDHARTA
GOTAMA SAKYAMUNI BUDDHAYA
NAMO MAHA VAIROCANA
TATHAGATA
NAMO VIPASYIN
TATHAGATA
* * * * * * * * *